Tujuan
Penelitian :
Untuk
mengetahui pengaruh berbagai media tanam terhadap kecepatan perkecambahan biji
Kacang Hijau.
Rumusan masalah :
1. Adakah
pengaruh media tanam terhadap kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang hijau?
2. Tanah
jenis apa yang memungkinkan tanaman kacang hijau tumbuh lebih cepat?
3. Diantara
akar, batang, daun tanaman kacang hijau manakah yang tumbuh lebih cepat?
Hipotesis :
1. Mungkin
media tanam sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau.
2. Mungkin
tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh dan berkembang pada medium tanah pasir.
3. Mungkin
bagian akar tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh.
Tinjauan Pustaka :
Kajian Teori
v Teori
tentang kacang hijau
Phaeolus aureus Roxb.
|
Berdasarkan klasifikasi tumbuhan, tanaman
kacang hijau menempati kedudukan sebagai berikut :
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
V. radiata
|
Ciri-Ciri
Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau biasanya
banyak ditanam di sawah dan ladang yang bertanah lembab serta cukup mendapat
sinar matahari. Tanaman perdu berbatang basah ini tingginya 3 meter, batangnya
bercabang tegak, bunga berbentuk kupu-kupu berwarna kuning kehijauan. Dari
bunga itulah terbentuk polongan yang berisi 10 sampai 15 biji. Kacang hijau
kulitnya hijau, biji putih serta dibuat taoge. Daunnya adalah daun majemuk yang
terdiri dari tiga helai daun, berbentuk segitiga dan tulang daunnya menyirip.
Kandungan Gizi
Kacang Hijau
Kacang hijau mempunyai
nilai gizi yang cukup baik, mengandung vitamin B1 cukup tinggi (150 – 400 i.u)
dan vitamin A (9 i.u). Kacang hijau yang sudah menjadi kecambah kaya kandungan
vitamin E (tokoferol) yang penting sebagai anti oksidan, dalam mencegah penuaan
dini, dan anti sterilitas. Kandungan protein kacang hijau mencapai 24 %, dengan
kandungan asam amino esensiai seperti isoleusin, leusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Kacang hijau mengandung karbohidrat
sekitar 58 %. Pemanfaatan sifat fungsional dari patinya dapat dibuat sebagai
tepung bahan berbagai bentuk makanan bayi sampai orang dewasa. Pati kacang
hijau terdiri dari amilosa 28,8 %, dan amilopektin 71,2 %.
Kandungan gizi yang
terdapat dalam kacang hijau, antara lain ; dalam 110 gram kacang hijau
mengandung 345 kalori, 22,2 gram protein, 1,2 gram lemak, vitamin A, B1, 1,157
IU, mineral berupa fosfor, zat besi, dan mg.
v Teori dalam
Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Dalam
perkecambahan biji Kacang Hijau ini, dasar teori yang digunakan adalah
teori totipotensi yang ditulis oleh SCHLEIDEN dan SCHWANN
(Suryowinoto dan Suryowinoto, 1977) yang menyatakan bahwa teori totipotensi
adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan di
dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang
sempurna, artinya dapat bereproduksi, berkembang biak secara normal melalui
biji atau spora. Perkecambahan biji ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
air, suhu, o2 dan cahaya.
Dalam perkecambahan biji (Jann dan
Amen dalam Khan, 1934) selalu mengalami proses, yaitu:
Ø Fisiologis
dan genetis:
Serangkaian proses-proses yang
merupakan kelanjutan dari metabolisme dan pertumbuhan yang telah terjadi
sebelumnya; serta awal dari transkripsi genom.
Ø Morfologis:
Transformasi dari bentuk embrio
menjadi seedling (semai) yang sempurna.
Ø Biokimia:
Diferensiasi sekuensial (satu
persatu) pada proses-proses oksidasi dan sintesis.
Proses perkecambahan biji secara
fisiologis:
1. Penyerapan
air
·
Masuknya air secara imbibisi dan
osmose
·
Pelunakan kulit biji
·
Pengembangan embrio dan endosperm
·
Kulit biji pecah, radicle keluar
2. Pencernaan
·
Merupakan proses terjadinya
pemecahan zat / senyawa bermolekul besar dan kompleks menjadi senyawa
bermolekul lebih kecil, sederhana, larut dalam air dan dapat diangkut melalui
membran dan dinding sel
·
Makanan cadangan utama pada biji :
pati, herniselulosa, lemak, protein
·
Proses pencernaan dibantu oleh enzim
3. Pengangkutan
zat makanan
·
Hasil pencernaan diangkut dari
jaringan penyimpanan makan menuju titik-titik tumbuh pada embryonic axis,
radicle dan plumulae
·
Biji belum punya jaringan
pengangkut, sehingga pengangkutan dilakukan secara difusi atau osmosis dari
satu sel hidup ke sel hidup lainnya
4. Asimilasi
·
Merupakan tahap terakhir dalam
penggunaan cadangan makan
·
Merupakan proses pembangunan kembali
·
Tenaga / energi berasal dari
pernafasan
5. Pernafasan
(respirasi)
·
Merupakan proses perombakan makanan
(karbohidrat) menjadi senyawa lebih sederhana (proses reduksi), dengan
membebaskan sejumlah tenaga
·
Pertama kali terjadi pada embryonic
axis; setelah cadangan habis, baru beralih ke endosperm / kotiledon
·
Aktivitas respirasi tertinggi adalah
pada saat redicle menembus kulit biji
6. Pertumbuhan
·
Ada dua bentuk pertumbuhan embryonic
axis
·
Tenaga / energi berasal dari proses
pernafasan
Proses perkecambahan morfologis
·
Merupakan suatu tahapan segera
setelah terjadinya proses pengangkutan makanan dan pernafasan
·
Diawali oleh pembelahan dan
perpanjangan sel
·
Dilanjutkan dengan embryonic axis
yang makroskopik yanitu keluarnya redicle atau plumulae dari kulit biji.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan
perkecambahan dalam penyerapan air:
1)
Permeabilitas kulit/membran biji
2)
Konsentrasi air
Karena air masuk secara difusi (dari
konsentrasi rendah ke tinggi), maka konsentrasi larutan di luar biji harus
tidak lebih pekat dari dalam biji.
3) Suhu air
Suhu air tinggi : energi meningkat,
difusi air meningkat sehingga kecepatan penyerapan tinggi
4) Tekanan
hidrostatik
* berbanding terbalik dengan
kecepatan penyerapan air
* ketika volume air dalam membran
biji telah sampai pada batas tertentu, akan timbul tekanan hidrostatik yang
mendorong ke luar biji, sehingga kecepatan penyerapan air menurun
5) Luas
permukaan biji yang kontak dengan air
* berhubungan dengan kedalaman
penanaman biji
* berbanding lurus dengan kecepatan
penyerapan air
6) Daya intermolekul
* merupakan
tenaga listrik pada molekul-molekul tanah / media tumbuh : makin rapat
molekul-molekulnya, makin sulit air diserap oleh biji
*
berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air
7) Spesies dan
varietas
Berhubungan dengan faktor genetik
yang menentukan susunan kulit biji
8) Tingkat
kemasakan
Berhubungan dengan kandungan air
dalam biji : biji makin masak, kandungan air berkurang, kecepatan penyerapan
air meningkat
9) Komposisi
kimia
* biji tersusun atas karbohidrat,
protein, lemak
* kecepatan penyerapan air :
protein>karbohidrat>lemak
10)Umur
Berhubungan dengan lama penyimpanan
: makin lama disimpan, makin sulit menyerap air
v Teori
mengenai Media Tanam
TANAH
Banyak media
tanam yang bisa dipilih untuk tanaman kita. Meskipun begitu, sebagian besar
kegiatan pertanian dan pertamanan sampai saat ini masih bergantung kepada
tanah. Mahluk-mahluk hidup di dalam tanah membantu memecah materi sisa tumbuhan
dan bangkai hewan menjadi zat hara, yang kemudian diserap oleh akar tumbuhan.
Jarang sekali kegiatan pertanian memakai media kapas, terkecuali para siswa
yang akan melakukan penelitian biologi.
Dalam media tanam / tumbuh, tanah
memiliki peran yang penting di bidang pertanian maupun perkebunan. Sebelumnya,
dijelaskan terlebih dahulu, sifat fisik tanah dan apa saja yang terkandung
dalam tanah sehingga menyebabkan tanah sering dipakai sebagai media tanam:
1.
Profil tanah
Jika tanah
digali sampai kedalaman tertentu, dari penampung vertikalnya dapat dilihat
gradasi warna yang membentuk lapisan-lapisan (horison) atau biasa disebut
profil tanah. Di tanah hutan yang dusah matang terdapat tiga horison penting
yaitu horison A, B dan C.
a)
Horison A atau top soil adalah
lapisan tanah paling atas yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh
faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini sebagian besar bahan organik
terkumpul dan mengalami pembusukan.
b)
Horison B disebutkan juga dengan
zona penumpukan ( illuvation zone ). Horizon ini memiliki bahan organik yang
lebih sedikit tetapi lebih banyak mengandung unsur yang tercuci daripada
horizon A.
c)
Horizon C adalah zona yang terdiri
dari batuan terlapuk yang merupakan bagian dari batuan induk.
2. Warna tanah
Warna adalah
petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Biasanya perbedaan warna permukaan tanah
disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organik. Semakin gelap warna semakin
tinggi kandungan bahan organiknya. Warna tanah dilapisan bawah yang kandungan
bahan organik rendah lebih banyak dipengaruhi oleh jumlah kandungan dan bentuk
senyawa besi (Fe). Didaerah yang mempunyai sistem darinase (serapan air) buruk,
warna tanahnya abu-abu karena ion besi yang terdapat didalam tanah berbentuk Fe
2+
3. Tekstur tanah
Komponen
mineral dalam tanah terdiri dari campuran partikel-partikel yang secara
individu berbeda ukurannya. Menurut ukuran partikelnya, komponen mineral dalam
tanah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Pasir,
berukuran 50 mikron – 2 mm
2. Debu,
berukuran 2-50 mikron
3. Liat,
berukuran dibawah 2 mikron
Tanah bertekstur pasir sangat mudah
diolah, tanah jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan
drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil,
sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat
kering.
Tabel 1. Perbandingan hara yang
terdapat dalam jenis tekstur tanah
Jenis Tekstur
|
P
|
K
|
Ca
|
Fe2O3
|
MgO
|
Pasir
|
0,08
|
2,53
|
2,92
|
5,19
|
1,02
|
Debu
|
0,10
|
3,44
|
6,58
|
9,42
|
2,22
|
Liat
|
0,20
|
4,20
|
5,73
|
17,10
|
1,77
|
Tekstur tanah sangat berpengaruh
pada proses pemupukan, terutama jika pupuk diberikan lewat tanah, pemupukan
pada tanah bertekstur pasir tentunya berbeda dengan tanah bertekstur lempung
atau liat, tanah bertekstur pasir memerlukan pupuk lebih besar karena unsur
hara yang tersedia pada tanah berpasir lebih rendah. Disamping itu aplikasi
pemupukan juga berbeda karena pada tanah berpasir pupuk tidak bisa diberikan
sekaligus karena akan segera hilang terbawa air atau menguap.
PASIR
Pasir
sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan fungsi
tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai
media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek
batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses pengangkatan
bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan ke media lain.
Sementara bobot pasir yang cukup berat akan mempermudah tegaknya setek batang.
Selain itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan
dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam. Pasir malang dan
pasir bangunan merupakan Jenis pasir yang sering digunakan sebagai media tanam.
Oleh
karena memiliki pori-pori berukuran besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi
mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan. Kohesi dan konsistensi
(ketahanan terhadap proses pemisahan)
pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh air. Dengan demikian, media
pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan yang lebih intensif. Hal
tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai media tanam secara
tunggal.
Penggunaan
pasir seoagai media tanam sering dikombinasikan dengan campuran bahan anorganik
lain, seperti kerikil, batu-batuan, atau bahan organik yang disesuaikan dengan
jenis tanaman.
Pasir pantai
atau semua pasir yang berasal dari daerah yang
bersersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk :gunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci :erlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam dapat ,enyebabkan tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-organ tanaman, seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).
bersersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari untuk :gunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci :erlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam dapat ,enyebabkan tanaman menjadi merana. Selain itu, organ-organ tanaman, seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya mengakibatkan kematian jaringan (nekrosis).
KERIKIL
Pada
dasarnya, penggunaaan kerikil sebagai media tanam memang :idakjauh berbeda
dengan pasir. Hanya saja, kerikil memiliki pori-pori makro lebih banyak
daripada pasir. Kerikil sering digunakan sebagai media untuk budi daya tanaman
secara hidroponik. Penggunaan media ini akan membantu peredaran larutan unsur
hara dan udara serta pada prinsipnya tidak menekan pertumbuhan akar.
Namun,
kerikil memiliki kemampuan mengikat air yang relatif rendah sehingga mudah
basah dan cepat kering jika penyiraman tidak dilakukan secara rutin.
Seiring
kemajuan teknologi, saat ini banyak dijumpai kerikil sintesis. Sifat kerikil
sintesis cenderung menyerupai batu apung, yakni memiliki rongga-rongga udara
sehingga memiliki bobot yang ringan. Kelebihan kerikil sintesis dibandingkan
dengan kerikil biasa adalah kemampuannya yang cukup baik dalam menyerap air.
Selain itu, sistem drainase yang dihasilkan juga baik sehingga tetap dapat
mempertahankan kelembapan dan sirkulasi udara dalam media tanam.
KAPAS
Kandungan dominan kapas
terdiri atas serat - serat tumbuhan (selulosa). Sedangkan zat - zat hara lainnnya
sangat sedikit. Alasan utama pemakaian kapas sebagai media tanam adalah karena
kapas dapat menjaga kelembapan yang lebih lama dan lebih baik daripada media
tanah, sehingga kacang hijau yang ditanam di media kapas dapat tumbuh lebih
cepat daripada di tanah. Selain itu terkstur kapas yang lembut sangat cocok
untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda
tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu.
Kekurangannya adalah kapas tidak mengandung unsur - unsur hara yang dapat mendukung kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, jika tanaman kacang hijau ingin bertahan hidup lebih lama, maka tanaman tersebut harus segera dipindahkan ke media lain, tanah misalnya, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Lain halnya jika media kapas tersebut diberi unsur - unsur hara yang dapat menunjang kehidupan tanaman kacang hijau tersebut maka tanaman kapas dapat tumbuh lebih lama tanpa harus dilakukan pemindahan media tanam.
Kekurangannya adalah kapas tidak mengandung unsur - unsur hara yang dapat mendukung kehidupan tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, jika tanaman kacang hijau ingin bertahan hidup lebih lama, maka tanaman tersebut harus segera dipindahkan ke media lain, tanah misalnya, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Lain halnya jika media kapas tersebut diberi unsur - unsur hara yang dapat menunjang kehidupan tanaman kacang hijau tersebut maka tanaman kapas dapat tumbuh lebih lama tanpa harus dilakukan pemindahan media tanam.
SERBUK
GERGAJI
Wuryaningsih, Marwoto dan Mintursih (2001) menyatakan bahwa, serbuk
gergaji sebagai limbah penggergajian kayu mudah didapat, dan kadang-kadang
dapat diperoleh cuma-cuma. Di luar negeri serbuk gergaji digunakan sebagai
campuran media dalam pot jika kulit pinus tidak tersedia.
Proses pelapukan kayu berlangsung lambat,
karena kayu banyak mengandung senyawa-senyawa yang sulit terdekompoisisis
seperti selulosa, lignin, dan hemiselulosa oleh karena itu dibutuhkan penghalus
ukuran dalam hal ini secara kebetulan terjadi melalui proses penggergajian.
Serutan kayu atau potongan kayu yang murni kurang sesuai untuk media tanam
karena memiliki aerase dan rainase yang sangat proreus, sehingga daya simpan
airnya kurang baik dan miskin akan unsur hara. Oleh karena itu perlu adanya
aplikasi atau pengayaan pupuk kedalam serbuk gergaji untuk meningkatkan unsur
hara pada media.
Hubungan Media Tanam terhadap
Kecepatan Perkecambahan
Hubungan antara media tanam dengan
kecepatan perkecambahan adalah:
a.
Daya intermolekul
* merupakan tenaga listrik pada molekul-molekul tanah / media tumbuh :
makin rapat molekul-molekulnya, makin sulit air diserap oleh biji
* berbanding terbalik dengan kecepatan penyerapan air
Hal ini menyebabkan biji Kacng Hijau akan sulit untuk berkecambah.
b.
Media tanam bertekstur pasir sangat
mudah diolah, media jenis ini memiliki aerasi (ketersediaan rongga udara) dan
drainase yang baik, namun memiliki luas permukaan kumulatif yang relatif kecil,
sehingga kemampuan menyimpan air sangat rendah atau tanahnya lebih cepat
kering. Sehingga dapat menghambat kecepatan pertumbuhan kecambah karena
kurangnya kelembaban.
Variabel :
ü Variabel Bebas
No.
|
Media Tanam
|
1.
|
Tanah
|
2.
|
Pasir
|
3.
|
Kerikil
|
4.
|
Kapas
|
5.
|
Serbuk gergaji
|
ü Variabel Tetap
No.
|
Biji Tumbuhan
|
Cahaya dan Suhu
|
Air dan Kelembaban
|
Sarana Menanam
|
1.
|
Kacang hijau
|
Terang dan gelap
|
10 ml per dua hari
|
Gelas plastik
|
2.
|
Kacang hijau
|
Terang dan gelap
|
10 ml per dua hari
|
Gelas plastik
|
3.
|
Kacang hijau
|
Terang dan gelap
|
10 ml per dua hari
|
Gelas plastik
|
4.
|
Kacang hijau
|
Terang dan gelap
|
10 ml per dua hari
|
Gelas plastik
|
5.
|
Kacang hijau
|
Terang dan gelap
|
10 ml per dua hari
|
Gelas plastik
|
ü Variabel Terikat
Kecepatan pertumbuhan tanaman kacang hijau dlihat dari
akar, batang, dan daun tanaman kacang hijau.
Alat dan Bahan :
Alat
§ 5 buah gelas plastik
§ Paku
§ Penggaris
Bahan
§ 10 buah biji kacang hijau
§ Tanah
§ Pasir
§ Kerikil
§ Kapas
§ Serbuk gergaji
§ Air
Langkah Kerja :
1.
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.
Lubangi bagian bawah gelas plastik dengan paku, kecuali untuk gelas
plastik yang berisikan kapas.
3.
Masukkan tanah, pasir, kerikil, kapas, dan serbuk gergaji ke dalam gelas
plastik masing-masing yang telah tersedia dengan jumlah yang sama.
4.
Tanamlah 2 buah biji kacang hijau pada masing-masing medium yang telah di
siapkan.
5.
Tempatkan tanaman kacang hijau di tempat yang teduh.
6.
Siram dengan 10 ml air setiap dua hari sekali.
7.
Pengamatan di lakukan setelah 3 hari penanaman serta pengamatan di
lakukan dalam jangka waktu 3 hari sekali dengan cara :
·
Panjang
batang diukur menggunakan mistar
·
Lebar
daun di ukur menggunakan mistar
8. Catat hasil pengamatan pada tabel
pengamatan.
No.
|
Hari Setelah Tumbuh
|
Panjang Batang (cm)
|
Lebar Daun
(cm)
|
Jumlah Daun
|
||||||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
* Ket : A = Media tanam tanah
B = Media tanam pasir
C = Media tanam kerikil
D = Media tanam kapas
E
= Media tanam serbuk gergaji
PEMBAHASAN
v Hasil Pengamatan
Berikut hasil
pengamatan yang di rangkum dalam tabel pengamatan :
No.
|
Hari Setelah Tumbuh
|
Panjang Batang (cm)
|
Lebar Daun (cm)
|
Jumlah Daun
|
||||||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
||
1.
|
3 hari
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2.
|
6 hari
|
0,2
|
0,3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3.
|
9 hari
|
0,9
|
1,4
|
-
|
-
|
-
|
0,3
|
0,5
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
-
|
-
|
-
|
4.
|
12 hari
|
2
|
2,6
|
0,3
|
0,6
|
0,8
|
1
|
1,2
|
-
|
-
|
-
|
2
|
2
|
-
|
-
|
-
|
5.
|
15 hari
|
6
|
6,5
|
4
|
3,5
|
5
|
1,6
|
1,9
|
0,8
|
1
|
1,3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
6.
|
18 hari
|
6,1
|
7,7
|
5,6
|
4,1
|
6,1
|
1,6
|
2
|
1,1
|
1
|
1,4
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
7.
|
21 hari
|
6,2
|
8,5
|
6
|
4,5
|
6,7
|
1,7
|
2,1
|
1,2
|
1,1
|
1,5
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
8.
|
24 hari
|
6,9
|
9
|
6,2
|
5
|
7
|
1,8
|
2,1
|
1,5
|
1,2
|
1,6
|
2
|
5
|
2
|
2
|
2
|
9.
|
27 hari
|
7,1
|
9,2
|
6,3
|
5
|
7,3
|
1,8
|
2,1
|
1,5
|
1,3
|
1,7
|
5
|
5
|
2
|
2
|
2
|
10.
|
30 hari
|
8,2
|
9,5
|
6,6
|
5,2
|
8
|
1,9
|
2,2
|
1,6
|
1,4
|
1,8
|
5
|
5
|
2
|
2
|
5
|
v Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan
hasil pengamatan, tanaman kacang hijau mulai berkecambah saat usia 3 hari. Saat
itu terlihat kuncup batang mulai terlihat di atas permukaan tanah walau hanya
terlihat sedikit. Walaupun akar kacang hijau terdapat dalam tanah, ujung akar
yang tumbuh memenjang tetap terlihat pada gelas plastik bekas air mineral.
Sedangkan daun pertama tumbuh pada hari ke-7.
Tumbuhan
kacang hijau yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan paling cepat terdapat
dalam medium tanah pasir. Akar, batang, dan daunnya paling panjang diantara
yang lainnya. Namun kecepatan pertumbuhan tersebut mempengaruhi keadaan
tanaman. Hal ini dapat dilihat dari daun dan batangnya. Warnanya hijau
kekuningan, sedangkan batangnya berwarna hijau muda. Kondisi ini juga terjadi
pada tumbuhan kacang hijau pada media tanam serbuk gergaji.
Kondisi
di atas berbanding terbalik dengan kondisi tanaman kacang hijau yang terdapat
dalam tanah. Tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah memang lebih pendek
daripada tanaman kacang hijau yang terdapat dalam medium tanah pasir. Namun
kondisi tanamannya sangat baik. Batangnya berwarna yang sama yaitu hijau muda,
sedangkan daunnya berwarna hijau segar.
Kemudian, dilihat dari tabel
pengamatan terlihat jelas bahwa pertumbuhan kacang hijau pada media tanam kapas
paling lambat di banding dengan media tanam lainnya. Padahal apabila di tinjau
dari kemampuan mempertahankan kelembaban kapas jauh lebih berpotensi di banding
dengan kerikil karena kerikil mudah basah namun cepat kering.
Di lihat dari tabel pengamatan,
kecepatan pertambahan ukuran panjang batang dan lebar daun setiap harinya tidak
konstan atau tetap. Kemudian, jumlah daun yang tumbuh dari pucuk daun pertama
kali hanya dua yaitu di hari ke-7 setelah penanaman lebih khususnya pada
tanaman kacang hijau pada media tanam tanah dan pasir kemudian di susul oleh
tanaman kacang hijau pada media tanam lainnya , setelah itu mulai tumbuh pucuk
daun kembali yang menghasilkan tiga daun pada hari ke-24.
v Uji
Hipotesis
Dengan penelitian mengenai pengaruh
media tanam terhadap kecepatan
perkecambahan tanaman kacang hijau ini, dapat diketahui bahwa hipotesis
yang di sajikan ternyata sesuai dengan hasil dari penelitian.
a)
Hipotesis
menyatakan bahwa berbagai media tanam dapat berpengaruh terhadap kecepatan
perkecambahan biji Kacang Hijau, pernyataan ini di nyatakan benar karena
terlihat jelas pada tabel pengamatan bahwa kecepatan perkecabahan kacang hijau
berbeda-beda tergantung media tanamnya.
b)
Hipotesis
menyatakan bahwa tanaman
kacang hijau lebih cepat tumbuh dan berkembang pada medium tanah pasir,
pernyataan ini dapat dinyatakan benar karena terbukti dalam tabel pengamatan
perkecambahan pada media pasir lebih pesat di bandingkan pada media tanam
lainnya.
c)
Hipotesis menyatakan bahwa bagian
akar tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh, pernyataan ini benar karena
setelah di amati bagian akarlah yang pertama terbentuk, setelah akar barulah
batang serta daun mulai tumbuh.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan penulis menyimpulkan bahwa
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dimulai dengan
tumbuhnya akar, batang, baru kemudian daun. Proses tersebut memerlukan waktu
yang berbeda. Oleh sebab itu, akar tumbuh lebih panjang dibandingkan batang
ataupun daun.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang demikian itu, dipengaruhi oleh
media tanam. Berdasarkan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau dapat di urutkan dari yang tercepat yaitu pada media tanam pasir, tanah,
serbuk gergaji, kerikil dan yang paling lambat adalah pada media tanam kapas. Tanah pasir yang miskin unsur hara, merupakan
medium paling baik untuk kecepatan pertumbuhan. Walaupun keadaan tanaman kacang
hijau tidak sebaik tanaman yang terdapat dalam tanah humus. Baiknya keadaan
tanaman kacang hijau yang terdapat dalam tanah humus disebabkan karena tanah
humus kaya akan unsur hara.
B. Saran
1. Perlu diadakan penelitian ulang untuk
lebih memperkuat hasil penelitian.
2. Sebaiknya faktor eksternal dan
internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman juga harus diperhatikan.
3. Penanaman kacang hijau sebaiknya
tetap dalam keadaan tanah yang subur.
#Semoga laporan penelitian di atas dapat membantu teman-teman. By : Muthia Primayunita @SMAN1_Pangalengan @XII_IPA1
terimakasih sangat membantu post nya
BalasHapus